BERITA

UNTUK KELAS 9, SENYUMANMU MESTI TERJAGA MESKI DUNIA SEDANG MENANGIS

Oleh : Robi Nurtsani


Kurang lebih 1000 hari yang lalu kalian datang ke sekolah ini diantar oleh orang tua, mengisi formulir bahkan melaksanakan tes masuk untuk kemudian diterima menjadi bagian dari sekolah ini. Kalian datang dengan langsung bertatap muka mengumbar senyum menatap masa depan yang gemilang dengan penuh optimis. “Dunia kini milik kita, hanya waktu yang memisahkannya untuk kami membuktikan kepada orang tua kami dan menjadi anak yang dibanggakan mereka”, setidaknya itulah wujud keyakinan yang terpancar dari senyuman kalian yang terkadang dapat membius dan merubah aroma Lelah menjadi kepuasan yang tidak tergantikan.

Kini, senyuman itu mungkin masih terlihat jelas bagi mereka yang istiqomah dalam mimpinya, konsisten dalam komitmennya serta senantiasa menghindar dari berbagai rayuan gombal yang dapat meniadakan segala mimpi mimpi yang telah terlukis semenjak lama. Meski mungkin tidak semuanya, tetapi sebagian besar pasti masih memiliki senyuman ini, senyuman yang dulu ada saat pertama kali menginjakan kaki di sekolah, senyuman yang menggambarkan optimisme kehidupan untuk dapat meraih segala asa dalam hidup ini. Senyuman ini pula yang akan mengantarkan kalian melangkah untuk menjauh dari sekolah ini, bukan tangisan dan bukan pula penyesalan.

Hari ini, senyuman itu kembali dicoba oleh sesuatu yang mampu menggetarkan dunia ini. Dunia seakan sedang menangis, tatanan kehidupan seakan berubah karenanya, bahkan keramaianpun sudah tidak lagi menghasilkan kebahagiaan, ia justru menjadi biang keladi kegundahan dan bahkan kambing hitam dari sebuah kematian. Pertanyaannya, akankah “senyuman” kalian akan juga ikut berubah menjadi tangisan ?

Kawanku, dulu kalian datang ke sini dengan senyuman, maka pergipun harus juga dengan senyuman. Dulu kalian datang ke sini dengan penuh harap, maka saat pergi, harapan itu sudah harus berubah menjadi kenyataan. Dulu kalian datang ke sini dengan gagasan authopis, kini saat kalian akan pergi authopia itu harus sudah membumi bahkan mengakar bersama jiwa kalian. Tak peduli dan memang jangan pernah mempedulikan apakah dunia saat ini sedang menangis atau tersenyum, yang pasti langkahkan nanti kaki kalian dengan senyuman yang bahkan harus lebih berseri dari saat kalian datang dulu ke sekolah ini.

Kawanku, kalian… bahkan hanya kalian mungkin yang datang pertama kesekolah, bertatap muka dan bersalaman dengan kami, tapi saat pergi, kalian mungkin pergi tanpa pamit dan bahkan tanpa lambaian tangan dari kami apalagi bersalaman. Ini membuktikan bahwa apa yang Nampak baik tidak selamanya baik sebagaimana apa yang Nampak jelek tidak selamanya jelek. Yakinilah tidak adanya lambaian tangan kami nanti adalah kasih sayang kami agar asa kalian dalam hidup ini tetap terjaga, senyuman kalian saat datang pertama kali ke sekolah masih tetap Nampak di saat kalian harus pergi meninggalkan sekolah ini.

Generasi Muttaqin, Unggul,Trampil ,Mandiri dan Berprestasi

Tutorial PPDB Online MTs KH A Wahab Muhsin 2023

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU MADRASAH 2025

https://www.mtskhawahabmuhsin.sch.id/ppdb/

Follow Us :